Mitsubishi Mulai Rakit Pajero Sport di Indonesia

19 Oktober 2016

0225346pjs5780x390

Jakarta, KompasOtomotif – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) terus mempersiapkan diri untuk all out di segmen kendaraan penumpang. Salah satunya, adalah dengan memboyong perakitan model andalan, Pajero Sport di pabrik baru, Kawasaki Industri GIIC, Deltamas, Bekasi. Meski produksi massal baru akan terjadi pada April 2017, tetapi proses produksi sport utility vehicle (SUV) menengah Mitsubishi ternyata sudah berlangsung. “Saat ini sudah mulai percobaan produksi Pajero Sport. Nanti April (2017), pabrik akan diresmikan, jadi tunggu undangan dari kami,” kata Presiden Direktur KTB Hisashi Ishimaki di Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Pabrik baru Mitsubishi ini menghabiskan 66 miliar yen atau Rp 8,27 triliun, dengan kemampuan kapasitas produksi 160.000 unit per tahun. Selain Pajero Sport, fasilitas ini juga akan merakit model lain, seperti L300, Colt T 120, dan multi purpose vehicle (MPV) tujuh penumpang baru dari XM Concept yang sudah dipajang pada pameran otomotif, Agustus lalu. Kejar 100.000 unit Selain pabrik, persiapan skema bisnis juga dilakukan, salah satu yang paling kongkret, adalah rencana pembentukan perusahaan baru yang fokus hanya menjual kendaraan penumpang Mitsubishi.

Perusahaan ini masih dipersiapkan dan memiliki beban penjualan yang tidak sedikit. “Target 100.000 unit passanger (kendaraan penumpang). Sebanyak 60.000 unit (disumbang) XM concept, 40.000 unit dari Pajero Sport, Mirage, L300, dan Strada Triton,” kata Ishimaki. Rencananya, distribusi kendaraan penumpang dan komersial ringan Mitsubishi di Indonesia akan dilepas dari Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) lantas dialihkan ke perusahaan baru mulai April 2017.  KTB yang berdiri sejak 1970 berperan sebagai distributor dua jenis kendaraan, Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC/kendaraan komersial) dan Mitsubishi Motors Corporation (MMC/kendaraan penumpang dan komersial ringan).

Menyambut potensi perkembangan industri otomotif di Tanah Air, KTB menganggap perlu merombak operasi bisnisnya. Setelah berdiskusi dengan para pemegang saham dan memelajari berbagai kebijakan, maka diputuskan merek MFTBC tetap berada di bawah KTB sedangkan MMC dikelola entitas baru.

Sumber: otomotif.kompas.com