Kebiasaan Mencampur Bahan Bakar, Apa Efeknya pada Mesin?

17 April 2016

c9f8c358-1437-4517-8805-604117d59003_43

Jakarta -Seringkali masyarakat di Indonesia mencampur bahan bakar jenis satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan hasil maksimal. Misalnya Biosolar dicampur dengan Pertamina Dexlite ataupun Dexlite dengan Pertamina Dex.

Bagaimana efeknya pada kinerja mesin? Ternyata kebiasaan mencampur bahan bakar tersebut, justru akan membawa dampak buruk pada kinerja mesin. Ahli otomotif dan bahan bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswijayanto menjelaskan meski jika dilihat dari rasio pencampuran angka cetane tidak terlalu berpengaruh, namun pencampuran dua bahan bakar tersebut akan membuat aditif bekerja tidak optimal.

"Dilihat secara cetane number akan linier saja, misalnya kita campur Biosolar 50 persen dan Pertamina Dex 50 persen, ketemunya di tengah di angka 50. Sedangkan sulfur di solar biasa 3.000 ppm dan di Dex 300 ppm akan ketemu 1.650 ppm. Tapi aditif kerjanya tidak linier," ujar Tri, Senin (18/4/2016). Aditif merupakan zat tambahan pada bahan bakar diesel yang memiliki pengaruh pada kinerja mesin. Zat tersebut tidak ada pada Biodiesel. Jika terjadi pencampuran antara Biosolar dengan Dex, Tri menambahkan maka tidak ada aditif dalam bahan bakar sehingga akan membuat injektor pada mesin cepat berkerak. "Dengan kerja yang tidak linier tersebut, ada jumlah tertentu yang sedikit tidak berefek. Kalau tidak ada aditif, kerja injektor cepat terjadi kerak. Kalau terjadi bahan bakar yang disemburkan akan menjadi kecil," tandasnya.

Sumber: oto.detik.com